" Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam
bentuk yang sebaik-baiknya "
(QS. At-Tin ayat 4)
Sebelum Allah menjadikan manusia yaitu Adam yang menjadi penduduk bumi. Makhluk Allah saat itu adalah Banu Al-Jan (Banu Jan), setelah turun menurun dan menjadi banyak, hidup mereka saling bermusuhan dan berperang sehingga rusaklah bumi. Kemudian Allah mengutus para Malaikat yang dipimpin oleh Azajil untuk memerangi Banu Al-Jan di atas permukaan bumi. Kaum Banu Al-Jan ada yang lari dan bersembunyi ke pegunungan, ke lembah, ke hutan ke perairan dan lari ke tempat lain. Dalam artian tidak semua kaum Banu Al-Jan dilenyapkan oleh Allah. Sebagai gantinya Allah akan ciptakan manusia pertama yaitu Adam dan keturunan-keturunannya. Allah menciptakan Banu Al-Jan sebelum Allah ciptakan manusia, kita liat QS. Al-Hijr Ayat 27-28 sebagai berikut:
•
Artinya: “dan Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas.”
Kemudian Allah ciptakan manusia dengan sifat “Basyar”, mari kita lihat ayat 28 nya :
•
Artinya: “dan (ingatlah), ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya aku akan menciptakan Basyar (manusia) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk.”
Kata Basyaran di ayat itu diartikan makhluk yang sempurna diberi nafsu dan akal, namanya Manusia (Adam). Kemudian Adam diberi tempat kehidupan yaitu di surga yang penuh dengan kenikmatan. Kita lihat Al-Qur’an surat al Baqarah ayat 35 dan Al-A’raf ayat 19, sebagai berikut:
•
Artinya : “dan Kami berfirman: "Hai Adam, diamilah oleh kamu dan istrimu surga ini, dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik di mana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu dekati pohon ini, yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang zalim.”
Ketika Allah dengan kehendaknya akan menjadikan Manusia (Adam) sebagai kalifah di bumi, para malaikat tidak sepakat karna akan terjadi lagi kisah lama yang pernah Allah ciptakan kaum Banu Al-Jan yang selalu membuat kerusakan dan pertumpahan darah di bumi. Hal ini di tuangkan dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 30
•
Artinya: “ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat: "Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal Kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."
Kenapa Allah pilih manusia untuk menjadi khalifah di bumi?, jika malaikat yang dijadikan khalifah maka bumi ini tidak akan adanya kehidupan seperti sekarang, adanya bangunan-bangunan dan lain sebagainya, mengingat malaikat diciptakan tanpa nafsu. Ada sebuat riwayat dalam al-Qur’an yang menceritakan tentang malaikat Ya’juz dan Ma’juz yang diberikan hawa nafsu oleh Allah kemudian ia disuruh untuk menjadi layaknya manusia. Akan tetapi ia malah mengedepankan hawa nafsunya untuk ingkar dengan perintah Allah SWT, ia membocorkan rahasia-rahasia langit dan mengajarkan sihir kepada manusia lainnya sehingga sihir itu sampai saat ini masih disalah gunakan.
Kemudian timbul pertanyaan buah apa yang di makan Nabi Adam dan istrinya sehingga mereka termasuk orang-orang yang zalim dan merupakan salah satu alasan diturunkan kemuka bumi ini, kita akan lihat ayat ini
Artinya: “Janganlah kalian dekati pohon ini”
Pohon yang dilarang Allah mendekatinya tidak dapat dipastikan, sebab Al Quran dan Hadits tidak menerangkannya. ada yang menamakan pohon khuldi sebagaimana tersebut dalam surat Thaha ayat 120, tapi itu adalah nama yang diberikan syaitan.
Pendapat lain mengartikan Asy-Syajarah memiliki pengertian pohon, kehidupan. Adanya kehidupan berarti adanya proses berkembang biak. Allah memberikan isyarat jangan melakukan hubungan badan antara kalian (Adam dan Istrinya) sebab Allah belum Izinkan pada saat itu.
Karena Adam mengedepankan hawa nafsunya dibandingkan akalnya terjadilah hubungan badan antara mereka. Atas kesalahannya itu menjadi awal mula Adam diturunkan ke muka bumi. Sehingga turunlah ayat yang menjelaskan bahwa Allah menjadikan Adam sebagai penghuni bumi.
Ini adalah suatu isarat dari Allah bahwa ketika Allah memberikan semua kesenangan, keindahan, dan kenikmatan dalam hidup, Allah melarang satu hal dari kita yaitu perbuatan yang mengedepankan hawa nafsu.
Dapat disimpulkan bahwa manusia (Adam) turun ke bumi mempunyai tugas untuk berikhtiar memohon ampunan dan menyatukan kembali kesempurnaan hakikat manusia yang sejati yg ia miliki dahulu sesuai penciptaanya Basyar, disamping tugas dan pengabdian manusia untuk melestarikan bumi ini. proses penyatuan lahir dan batin itulah penamaan makhluk itu disebut manusia, ketika lahir batinnya sudah menyatu barulah disebut manusia sejati yakni manusa.
EmoticonEmoticon