" Putusnya Kenikmatan bersama Ramadhan,
ketika kita memikirkan hal lain selain Ramadahan"
4 GOLONGAN TIDAK DIAMPUNI DOSANYA DI BULAN RAMADHAN
Ramadhan adalah bulan penyucian. Bulan yang Allah berikan khusus untuk umat kanjeng Nabi Muhammad Saw. Saking mulianya bulan ini, Allah tumpahkan semua kebaikan-kebaikan
di bulan ini. Dalam satu riwayat dijelaskan bahwa ramadhan memiliki 3 bagian;
sepuluh hari pertama Allah turunkan rahmat-Nya, sepuluh hari kedua Allah
turunkan ampunannya, dan sepuluh hari ketiga Allah lepaskan manusia dari siksa
api neraka. Di antara dalil-dalil yang menunjukkan bahwasannya ramadhan adalah bulan ampunan yaitu hadits riwayat
Imam Muslim dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu:
الصَّلَوَاتُ الْخَمْسُ، وَالْجُمُعَةُ إِلَى الْجُمُعَةِ، وَرَمَضَانُ،
مُكَفِّرَاتُ مَا بَيْنَهُنَّ إِذَا اجْتُنِبَتِ الْكَبَائِرُ
“Shalat lima waktu,
mengerjakan shalat jumat kepada shalat jumat yang lain, berpuasa Ramadhan
adalah penghapus-penghapus dosa di antaranya jika dijauhi dosa-dosa besar.” (HR. Muslim)
Hadits ini memberikan pelajaran bahwasannya berpuasa pada bulan ramadhan
menghapuskan dosa. Begitu juga dalam hadits riwayat Imam Bukhari dan Muslim
dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu, bahwa Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi
wa Sallam bersabda:
مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا
غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barangsiapa
yang bangun malam shalat Tarawih di dalam bulan Ramadhan karena iman dan
berharap pahala, maka diampuni dosanya yang telah lalu” (HR. Bukhari dan Muslim)
مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا
وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barangsiapa
yang bangun malam pada Lailatul Qadar karena iman dan karena berharap pahala,
maka diampuni dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari)
Ketika ramadhan datang maka semua
pintu surga dibuka lebar-lebar dan semua pintu neraka ditutup rapat-rapat. Dari
Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam
bersabda:
إِذَا جَاءَ رَمَضَانُ فُتِّحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَغُلِّقَتْ
أَبْوَابُ النَّارِ وَصُفِّدَتِ الشَّيَاطِينُ
“Apabila
Ramadhan tiba, pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup, dan setan dibelenggu.”
(HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Dalam hadis ini para ulama berbeda pendapat dalam mengartikan pintu
surga, ada yang mengatakan ril di buka, ada yang mengatakan hanya metapora,
Pintu surga itu ada delapan dan itu semua melalui amalan sholeh Ada pintu
sholaat, pintu sedekah, pintu haji, pintu zakat, pintu puasa:
إِنَّ فِي الْجَنَّةِ ثَمَنِيَاتُ أَبْوَابٍ فِيْهِا بَابُ الرَّيَّانُ
يَدْخُلُ مِنْهُ الصَّائِمُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ لَا يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ
غَيْرُهُمْ يُقَالُ أَيْنَ الصَّائِمُونَ فَيَقُومُونَ لَا يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ
غَيْرُهُمْ فَإِذَا دَخَلُوا أُغْلِقَ فَلَمْ يَدْخُلْ مِنْهُ أَحَدٌ
Artinya:
“Sesungguhnya di surga ada delapan pintu surga di dalamnya pintu yang dinamakan
Ar-Rayyan, yang akan dimasuki oleh orang-orang yang berpuasa pada hari kiamat
nanti, dan tidak ada yang memasuki melaluinya kecuali mereka. Dikatakan: “Mana
orang-orang yang berpuasa? Maka mereka berdiri, dan tidak ada yang memasukinya
seorang pun kecuali mereka. Jika mereka sudah masuk, maka pintu itu ditutup,
dan tidak ada lagi seorang pun yang masuk melaluinya,” (HR Bukhari, Muslim, At
Tirmidzi, Ibnu Majah).
Di
samping Allah menumpahkan semua rahmat, maghfirah, serta ampunan untuk
manusia di bulan ini, Allah mengunci 4 golongan orang yang dosanya tidak
diampuni Allah Swt. kecuali ia bertobat. Penulis kutip dari hadits Imam Tirmizi,
dan hadits Imam Bukhari dalam kitab Al-Adabul Mufrad Dari Abu Hurairah
Radhiyallahu ‘Anhu beliau bercerita:
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَقِيَ الْمِنْبَرَ فَقَالَ : آمِينَ ،
آمِينَ ، آمِينَ
“Bahwa
Nabi Muhammad Saw. menaiki mimbar, lalu beliau mengucapkan sebanyak tiga kali:
Aamiin.”
Dan
arti aamiin adalah “Ya Allah, kabulkanlah.” Ini berarti beliau seakan-akan
mengatakan: “Ya Allah kabulkan, Ya Allah kabulkanlah, Ya Allah kabulkanlah.”
Beliau ketika naik ke atas mimbar mengucapkan itu tiga kali. Lalu beliau
ditanya:
مَا كُنْتَ تَصْنَعُ هَذَا
“Wahai
Rasulallah, engkau belum pernah melakukan ini sebelumnya. Ada apa?” Maka Nabi
Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda. Yang pertama:
قَالَ لِي جِبْرِيلُ : رَغِمَ أَنْفُ عَبْدٍ دَخَلَ عَلَيْهِ رَمَضَانُ
فَلَمْ يُغْفَرْ لَهُ، فَقُلْتُ : آمِينَ
“Jibril
‘Alaihis Salam berkata kepadaku: ‘Sungguh sangat merugi seseorang yang ia masuk
kedalam bulan Ramadhan lalu tidak diampuni dosanya.’ Kata Nabi Saw: ‘Aku pun
mengucapkan: Aamiin (Ya Allah, kabulkanlah).” Tentu aneh, bulan ampunan tapi
tidak diampuni. Lalu yang kedua:
ثُمَّ قَالَ : رَغِمَ أَنْفُ
عَبْدٍ ذُكِرْتَ عِنْدَهُ فَلَمْ يُصَلِّ عَلَيْكَ، فَقُلْتُ : آمِينَ
“Jibril
‘Alaihis Salam berdoa: ‘Sungguh sangat merugi seseorang yang disebutkan nama
engkau di hadapannya lalu ia tidak bershalawat atasmu.’ Maka aku pun
mengucapkan: ‘Ya Allah, kabulkanlah.” Orang yang semestinya disebutkan Nama
Nabi Muhammad Saw. di hadapannya dia bershalawat. Dan shalawat amalannya mudah.
Menggerakkan lisan, tidak sulit, tetapi dia tidak mau bershalawat atas Nabi
Muhammad Saw. Yang ketiga:
ثُمَّ قَالَ : رَغِمَ أَنْفُ
عَبْدٍ أَدْرَكَ وَالِدَيْهِ أَوْ أَحَدَهُمَا فَلَمْ يُدْخِلْهُ الْجَنَّةَ،
فَقُلْتُ : آمِينَ
“Jibril
‘Alaihis Salam berdoa: ‘Sungguh sangat merugi seseorang yang mendapai kedua
orang tuanya atau salah satu dari keduanya lalu ia tidak masuk surga.’ Maka aku
pun mengucapkan: ‘Ya Allah, kabulkanlah.” Ada orang yang mempunyai kesempatan
masuk surga, yaitu mengurus kedua orang tua, ternyata dia tidak mengurus,
akhirnya tidak memasukkannya ke dalam surga. padahal dia mendapati orang tuanya
atau salah satu dari keduanya untuk dia berbakti kepadanya, tetapi dia tidak
mau berbakti, akhirnya dia tidak masuk ke dalam surga.
Jika penulis mengambil kesimpulan dari salah satu riwayat di atas, maka
orang-orang yang tidak diampuni dosanya di antaranya:
1. Orang yang durhaka
kepada orang tuanya.
Sebelum masuk bulan Ramadhan kita
biasanya sungkeman. Apabila orangtua kita telah tiada, maka ziarahilah
kuburnya. Jangan sampai kita durhaka kepada orangtua. Apakah itu perbuatan
syirik? Jelas tidak, syirik itu mengambil suatu benda dan dijadikan seperti
Tuhan. Nabi SAW bersabda: "Sesungguhnya dulu aku melarang kalian dari
berziarah kubur, maka sekarang ziarahilah kubur, sesungguhnya pada ziarah kubur
itu ada pelajaran (bagi yang hidup)." (HR Ahmad). Jadi, kalau ada
orang ziarah kubur itu disunnahkan. Kemudian minta maaf sama orang yang hidup
sebelum masuk bulan Ramadhan.
2. Orang yang
mengingkari shalawat kepada Nabi.
Rasa cinta itulah yang mendatangkan keimanan
kepada Nabi. Bukan hanya ibadah batin yang kita kerjakan, juga ibadah dzahir. Membaca
sholawat adalah satu ibadah dzahir yang tidak harus kita ingkari. “buat tapa sholawat
kalau perakteknya tidak ada” itu perkataan yang sangat keliru. Dengan banyak
sholawat akan masuk ke dalam batin yang sangat dalam, sehingga lambat laun
hikmah itu akan masuk dan seseorang akan berubah dengan pasti.
3. Orang yang memutus
tali silaturahmi.
Yang dimaksud memutus tali silaturahmi
bukan menjauhi pertemanan, tetapi memutuskan hubungan persaudaraan. Allah dan
Rasul-Nya membenci permusuhan. Namun perlu dipahami, kalau menjauhi teman yang
buruk atau gemar bermaksiat itu tidak disebut memutuskan silaturrahim.
4. Orang yang kecanduan
(Gemar) minum khamr. Pagi minum narkoba, siang minum narkoba, malam minum narkoba.
Meskipun dia bersedekah dosanya tidak
akan diampuni, kecuali ia bertobat. Kalau ada saudara atau teman semacam itu,
bujuklah supaya kembali ke jalan yang benar sehingga ia mendapat berkah dan
ampunan di bulan Ramadhan.
Semoga Allah Swt. menjauhkan kita dari empat golongan di atas. Ada
baiknya sebelum memasuki Ramadhan dan setelah masuk ramadhan kita bersihkan
hati, jauhi maksiat, sambung silaturrahim, perbanyak istighfar dan bertobat
kepada Allah. Semoga Allah Swt memasukan kita ke dalam golongan orang-orang
bertawa.
Wallahu
A`lam Bish-showab