satu banding dua, satu untuk bahagia
dunia, dua untuk bahagia akhirat
“Robbana atina fiddunya hasanah,
wafi al-akhirati hasanah waqina azabannar”
WAQAF BAGIAN DARI SEDEKAH JARIYAH
Pada kesempatan kali ini, saya tak bosan-bosannya untuk mengajak kepada para pembaca
untuk senantiasa menjaga
dan meningkatkan ketakwaan
kepada Allah S.W.T. dengan sebenar-benar takwa, ditandai dengan menjalankan segala perintah Allah dan meninggalkan segala apa yang menjadi larangan Allah S.W.T, Karena sebaik baik bekal menghadap kepada Allah
SWT adalah dengan bekal Takwa.
Sejauh usia kita hidup, hampir semua
manusia berpikir bagaimana menjadi hidup enak, punya istri / suami cakep, punya
anak-anak baik, punya keluarga enak, punya rumah enak, punya kendaraan enak, membeli
tanah di mana-mana dan lain sebagainya. Hal ini kita usahakan sampai berpikir
sungguh-sungguh untuk mewujudkan itu.
Tapi kita lupa dengan berpikir bagaimana
mati enak, apa yang kita bawa, rumah apa yang kita bangun di sana, luas tanah yang
kita punya berapa, kendaran kita apa di sana. Buktinya kita tidak berpikir
sungguh-sungguh untuk mewujudkan itu. Ada yang salah dalam diri kita? setiap
kali kita berdoa “Robbana atina fiddunya hasanah wafi al-akhirati hasanah”
tapi sejatinya kita lupa “waqina azabannar”.
Kita hidup di dunia ini tidak akan
lama antara 60-70 tahun sabda Nabi. Hal tersebut menjadi pengingat kita untuk
mempersiapkan hidup kita di alam setelah ini.
Rasulullah
Saw. pernah bersabda:
إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ إِلَّا مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
Apabila manusia meninggal dunia, maka terputus
amalnya kecuali tiga perkara: shadaqah jariyah, atau ilmu yang bermanfaat, atau
anak shalih yang mendoakannya. (H.R. Muslim 3084)
Ulama menjelaskan bahwa maksud dari sedekah
jariah adalah wakaf. Berangkat dari hadits Nabi Muhammad SAW. yang diriwayatkan
oleh Imam Muslim, tujuan seluruh aktifitas manusia dikumpulkan ke dalam tiga
perkara, tiga perkara inilah yang nantinya akan Allah perhitungkan sebagai
kebaikan yang terus mengalir pahalanya sepanjang masa, Allah SWT. berfirman
dalam QS. al-Baqarah: 2/261 menjelaskan tentang pahala orang-orang yang
bersedekah jariyah:
مَثَلُ الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ اَمْوَالَهُمْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ اَنْۢبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِيْ كُلِّ سُنْۢبُلَةٍ مِّائَةُ حَبَّةٍ ۗ وَاللّٰهُ يُضٰعِفُ لِمَنْ يَّشَاۤءُ ۗوَاللّٰهُ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ
Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya
di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap
tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki,
dan Allah Mahaluas, Maha Mengetahui.
Sedekah Jariyah merupakan hasil daripada
ketaqwaan kita kepada Allah SWT. Ibadah tanpa adanya amal sholeh maka nilainya
kosong bahkan termasuk ke dalam orang-orang yang lalai dalam Ibadah dan ancaman
bagi orang-orang yang lalai terekam dalam (QS. Maun: 2-4), di ayat inilah orang
tersebut disebut orang munafiq.
Pengertian orang munafiq dalam konteks ayat
ini adalah orang yang rajin ibadah tetapi tidak ada praktik sosial dari hasil
ibadahnya, sama halnya dengan orang yang perkataannya tidak sesuai dengan
perbuatannya. Maka perlu bagi kita sekalian yang sudah melaksanakan ibadah kita
lanjutkan dengan amal sholeh. Sebagai bukti bahwa kita bertaqwa kepada Allah
SWT.
Ibadah Waqaf menempati kedudukan yang paling
tinggi di antara amalan manusia, maka tidak heran di antara kita dari zaman
Nabi, Para Sahabat sampai Zaman sekarang orang-orang yang memberikan Waqaf/sedekah
jariyah atas hartanya memiliki kemuliaan khusus baik di hadapan makhluk, kaum
langit, maupun di hadapan Allah SWT. dan kelak manusia semacam ini akan
memasuki pintu khusus untuk masuk ke dalam surga yakni pintu sedekah.
Ada hal sangat penting yang perlu saya
sampaikan, sebagai manusia yang
peduli dengan manusia lain hendaknya kita saling bahu-membahu,
gotong-menggotong, bantu-membantu, dan saling mempererat persatuan dan kesatuan
dalam masyarakat. Ada pekerjaan yang belum selesai untuk pembangunan majlis
Ahlul Bait al-Idrisiy, khususnya pembelian tanah wakaf untuk pembangunan majlis
ilmu. Siapa yang ingin berwaqaf, semoga waqafnya menjadi sebab niat hajatnya
terkabul serta Allah bangunkan rumah kelak di surga-NYa nanti khusus bagi kita
yang senang dengan sedekah jariyah.
Saya berdoa semoga kita semua diberikan
kekuatan dan kelapangan untuk memberikan amal saleh terbaik kita dalam hidup
ini. Kelak amal saleh ini menemani perjalanan hidup kita: di alam kubur, di
alam Kebangkitan, di alam masyar, di alam hisab, di alam pertimbangan, dan alam
terakhir yaumul akhirat, surga atau neraka.
Wallahu A’lam bis Showab.
اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ.