" Siapa yang melupakan sejarah maka ia melupakan orangtuanya "
Sejarah Dewan Wali Nusantara
Dalam Al-Qur’an (surah al-Baqarah/2:
257 dan surah Yûnus/10: 62) wali diartikan sebagai pemimpin, teman atau
kerabat. Di Indonesia digunakan sebagai sebutan kepada Wali Songo (Sembilan
Wali), penyebar utama Agama Islam di pulau jawa pada abad 14 - 18 M. Sebenarnya
nama Wali Songo adalah nama suatu Dewan Dakwah atau Dewan Mubaligh, apabila
salah seorang dewan tersebut pergi atau meninggal dunia maka akan segera
diganti oleh wali lainnya. Mereka tidak hanya berkuasa dalam bidang keagamaan,
tetapi besar juga pengaruhnya di bidang politik dan pemerintahan. Karena itu
diberi gelar sunan, yang biasanya dipakai oleh raja. Orang nusantara mengenal
Wali Songo sebagai sembilan orang wali. Mereka adalah Maulana Malik Ibrahim
(Sunan Gresik), Sunan Ampel, Sunan Gunung Jati, Sunan Giri, Sunan Kudus, Sunan
Bonang, Sunan Drajat, Sunan Kalijaga, dan Sunan Muria. Mereka tidak hidup
persis bersamaan. Namun satu sama lain memiliki keterkaitan erat, bila tidak
dalam ikatan darah juga dalam hubungan guru-murid. Mereka tinggal di pantai
utara pulau jawa dari awal abad ke 14 M hingga pertengahan abad ke 16 M. Di
tiga wilayah penting yaitu: Surabaya-Gersik-Lamongan (Jawa Timur),
Demak-Kudus-Muria (Jawa Tengah), dan Cirebon (Jawa Barat). Mereka adalah para
ilmuan (Ulama/Intelektual Muslim) pembaharu masyarakat pada masanya yang
mengenalkan berbagai bentuk peradaban baru (kesehatan, pertanian, perdagangan,
kebudayaan, kesenian, kemasyarakatan, politik, dan pemerintahan).
Pesantren Ampel Denta dan Pesantren Giri Kedaton adalah dua institusi pendidikan paling penting di masa itu. Dari Giri, peradaban Islam berkembang ke seluruh wilayah Timur Nusantara. Sunan Giri dan Sunan Gunung Jati bukan hanya ulama besar, namun juga pemimpin pemerintahan. Sunan Giri, Bonang, Kalijaga, dan Kudus adalah kreator karya seni yang pengaruhnya masih terasa hingga sekarang. Sedangkan Sunan Muria adalah pendamping sejati kaum dhuafa. Masing-masing tokoh tersebut mempunyai peran yang unik dalam penyebaran Islam.
Di bawah ini adalah penulis tampilkan generasi ke generasi Wali Songo dari Sayyid Hadi bin Abdullah R.A. Bersumber dari Sayyid Baharuddin Ba’alawi Al-Husaini R.A. berkata:
1. 1404
M – 1435 M
1) Maulana Malik Ibrahim (Sunan Gresik)
w. 1419 M
2) Maulana Ishak w. 1463
3) Maulana Akbar Jumadil Kubra w.
1465 M
4) Maulana Muhammad Al-Maghribi w.
1465 M
5) Maulana Malik Isro’il w. 1435 M
6) Maulana M. Ali Akbar w. 1435 M
7) Maulana Hasanudin w. 1462 M
8) Maulana Aliyuddin w. 1462 M
9) Maulana Syekh Subakir / Syek M.
Al-Bagir
2. 1435
M – 1463 M
1) Raden Rahmat (Sunan Ampel) 1419 M
Menggantikan Sunan Gresik
2) Maulana Ishak w. 1463 M
3) Maulana Akbar Jumadil Kubra w.
1465 M
4) Maulana Muhammad Al-Maghribi w.
1465 M
5) Sunan Kudus menggantikan Maulana
Malik Isro’il w. 1435
6) Syekh Syarif Hidayatullah (Sunan
Gunung Jati ) menggantikan Maulana M.
Ali Akbar w. 1435
7) Maulana Hasanudin w. 1462 M
8) Maulana Aliyuddin w. 1462 M
9) Maulana Syekh Subakir / Syek M.
Al-Bagir w. 1463 M
3. 1463
M – 1466 M
1) Raden Rahmat (Sunan Ampel)
2) Raden Paku (Sunan Giri)
Menggantikan Maulana Ishak w. 1463 M
3) Maulana Akbar Jumadil Kubra w. 1465
M
4) Maulana Muhammad Al-Maghribi w.
1465 M
5) Raden Ja’far Shodiq (Sunan Kudus)
6) Syekh Syarif Hidayatullah (Sunan
Gunung Jati)
7) Raden Maulana Makdum Ibrahim
(Sunan Bonang) Menggantikan Maulana Hasanudin w. 1462 M
8) Raden Qasim (Sunan Drajat)
Menggantikan Maulana Aliyuddin w. 1462 M
9) Raden Mas Syahid (Sunan Kalijaga) Menggantikan
Maulana Syekh Subakir / Syek M. Al-Bagir w. 1463 M
4. 1466
M – 1513 M
1) Raden Rahmat (Sunan Ampel) w. 1481
M
2) Raden Paku (Sunan Giri) w. 1505 M
3) Raden Fattah Menggantikan Maulana
Akbar Jumadil Kubra w. 1465 M
4) Fatullah Khan / Falatehan Menggantikan
Maulana Muhammad Al-Maghribi w. 1465 M
5) Raden Ja’far Shodiq (Sunan Kudus)
6) Syekh Syarif Hidayatullah (Sunan
Gunung Jati) w. 1569 M
7) Raden Maulana Makdum Ibrahim
(Sunan Bonang) w. 1525 M
8) Raden Qasim (Sunan Drajat)
9) Raden Mas Syahid (Sunan Kalijaga) w.
1513 M
5. 1513
M – 1533 M
1) Syekh Siti Jenar w. 1517
Menggantikan Raden Rahmat (Sunan Ampel) w. 1481 M
2) Raden Faqih (Sunan Ampel II)
Menggantikan Kaka Iparnya Raden Paku (Sunan Giri) w. 1505 M
3) Raden Fattah w. 1518 M
4) Fatullah Khan / Falatehan
5) Raden Ja’far Shodiq (Sunan Kudus) w.
1550
6) Syekh Syarif Hidayatullah (Sunan
Gunung Jati) w. 1569 M
7) Raden Maulana Makdum Ibrahim
(Sunan Bonang) w. 1525 M
8) Raden Qasim (Sunan Drajat) w. 1533
M
9) Raden Umar Sahid (Sunan Muria)
Menggantikan Ayahnya Raden Mas Syahid (Sunan Kalijaga) w. 1513 M
6. 1533
M – 1546 M
1) Syekh Abd. Kohar (Sunan Sedayu)
Menggantikan Ayahnya Syekh Siti Jenar w. 1517
2) Raden Zaenal Abidin (Sultan Demak)
Menggantikan kakanya Raden Faqih (Sunan Ampel II) w. 1540
3) Sultan Trenggana menggantikan
Ayahnya Raden Fattah w. 1518 M
4) Fatullah Khan / Falatehan w. 1573
M
5) Sayyid Amir Hassan Menggantikan
Ayahnya Raden Ja’far Shodiq (Sunan Kudus) w. 1550 M
6) Syekh Syarif Hidayatullah (Sunan
Gunung Jati) w. 1569 M
7) Raden Usamuh (Sunan Lamongan)
menggantikan kakanya Raden Maulana Makdum Ibrahim (Sunan Bonang) w. 1525 M
8) Sunan Pakuan Menggantikan Ayahnya
Raden Qasim (Sunan Drajat) w. 1533 M
9) Raden Umar Sahid (Sunan Muria) w.
1551 M
7. 1546
M – 1591 M
1) Syekh Abd. Kohar (Sunan Sedayu) w.
1599 M
2) Sunan Trafel Raden Zaenal Abidin
(Sultan Demak) w. 1570 M
3) Sunan Trawoto Menggantikan Ayahnya
Sultan Trenggana w. 1546
4) Sunan Maulana Yusuf Cirebon
Menggantikan Pamannya Fatullah Khan / Falatehan w. 1573 M
5) Sayyid Amir Hassan
6) Sunan Hasanuddin Menggantikan
Ayahnya Syekh Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Jati) w. 1569 M
7) Sunan Sunan Mojo Agung
menggantikan Raden Usamuh (Sunan Lamongan) w. 1570 M
8) Sunan Cendana Menggantikan Kakenya
Sunan Pakuan w. 1570 M
9) Sayyid Saleh bin Sunan Kudus Penembahan
Pekaos Menggantikan Kakek dari Ibunya Raden Umar Sahid (Sunan Muria) w. 1551 M
8. 1591
M – 1650 M
1) Syekh Abdul Qadir Magelang (Sunan
Magelang) Menggantikan Syekh Abd. Kohar (Sunan Sedayu) w. 1599 M
2) Baba Daud Al-Jawi Menggantikan
Gurunya Sunan Trafel w. 1570 M
3) Sunan Hadi Wijaya (Joko Tingkir)
Menggantikan Sunan Trawoto w. 1549 M
4) Sunan Maulana Yusuf Cirebon
5) Sayyid Amir Hassan
6) Sunan Hasanuddin
7) Syekh Samsudin As-Sumatrani
Menggantikan Sunan Sunan Mojo Agung w. 1650 M
8) Syekh Abdul Gofur bin Abdul Abbas Al-Manduri
mennggantikan Sunan Cendana w. 1650 M
9) Sayyid Saleh bin Sunan Muria
9. 1650
M – 1750 M
1) Syekh Abdul Muhyi Pamijahan
Menggantikan Syekh Abdul Qadir Magelang (Sunan Magelang) w. 1750 M
2) Syekh Sihabuddin Al-Jawi
Menggantikan Baba Daud Al-Jawi w. 1749 M
3) Sayyid Yusuf Anggawi Sumenep
Madura Menggantikan Sunan Hadi Wijaya (Joko Tingkir)
4) Syekh H. Abd. Rauf Al-Bantani
Menggantikan Sunan Maulana Yusuf Cirebon w. 1750 M
5) Syekh Nawawi Al-Bantani
menggantikan Gurunya Sayyid Amir Hassan w. 1740 M
6) Sultan Abd. Mufaqqir M. Abd. Qodir
Menggantikan Buyutnya Sunan Hasanuddin w. 1750 M
7) Sultan Mualli Ahmad Menggantikan
Syekh Samsudin As-Sumatrani w. 1750 M
8) Syekh Abdul Gofur bin Abdul Abbas
Al-Manduri
9) Sayyid Ahmad Baidowi Al-Fattan Menggantikan
Ayahnya Sayyid Saleh bin Sunan Muria w.1750 M
10 1750
M – 1897 M
1) Pengerang Diponegoro Menggantikan
Gurunya Syekh Abdul Muhyi Pamijahan
2) Raden Ali Basa Prawirodirjo
menggantikan Syekh Sihabuddin Al-Jawi
3) Kiai Mojo Menggantikan Sayyid
Yusuf Anggawi Sumenep Madura
4) Prayi Hasan pesari menggantikan
Syekh H. Abd. Rauf Al-Bantani
5) Syekh Nawawi Al-Bantani
6) Sultan Ageng Tirtayasa Abd. Fattah
menggantikan Kakek Sultan Abd. Mufaqqir M. Abd. Qodir
7) Pengerang Sadeli Menggantikan
Kakeknya Sultan Abd. Mualli Ahmad
8) Sayyid Abd. Wahid Al-Fattani
Sumenep Menggantikan Syekh Abdul Gofur bin Abbas Al-Manduri
9) Sayyid Abd. Rahman Rujulepale Pangkalan Madura Menggantikan kakeknya Sayyid Ahmad Baidowi Al-Fattan.
11 1897
M – setelahnya
Majlis Dakwah Walisongo dibekukan oleh Kolonial Belanda,
dan banyak para ulama keturunan walisongo di penjara dan di bunuh. Dan pada
umumnya terdapat 9 walisongo yang terkenal dan memiliki pengaruh yang sangat
besar dalam sejarah Islam di Nusantara.
Wallahu`alam bishowab…
Buku lengkapnya bisa menghubungi Penulis di atas.
1.